Suplemen Makanan Tambahan Dan Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat kian sulit dilakukan terutama di kota besar. Tidur hanya 3 atau 4 jam setiap hari dan pola makan tak teratur jadi bagian dari gaya hidup masyarakat kota. Sudah biasa pula jika makan tak lagi tiga kali sehari. Padahal, organ tubuh harus kerja ekstra dengan konsumsi energi yang minim.

Oleh karena itu mereka pun menambahkan suplemen makanan untuk menunjang kesehatannya. Suplemen menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan produk untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan.

Suplemen mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan). Bahan itu mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.

Suplemen Untuk Mereka Yang beraktivitas Tinggi

Suplemen baik dikonsumsi oleh orang-orang yang aktivitasnya tinggi. Kebanyakan suplemen yang beredar di pasaran memang bertujuan meningkatkan stamina. Selain itu ada juga suplemen yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas.

Meski demikian, sebaiknya sebelum menjatuhkan pilihan pada suplemen tertentu, konsumen harus mengetahui informasi khasiat suplemen itu. Pilih suplemen yang khasiatnya sudah diuji ilmiah baik klinis maupun praklinis.

Banyak suplemen yang menawarkan kandungan bahan alami baik dari tumbuhan maupun hewan. Oleh karenanya, efek yang dirasakan tidak instan. Artinya suplemen makanan berbahan alami memerlukan waktu penyembuhan atau perubahan secara bertahap.

Suplemen makanan alami berbeda dengan obat kimia yang reaksinya cepat. Perubahan mungkin baru akan dirasakan setelah 1 minggu atau sebulan konsumsi, tergantung kondisi konsumen. Kondisi itu berkaitan dengan kemampuan metabolisme dan penyerapan gizi pada tubuh yang berbeda-beda.

Polutan Dan Gaya Hidup Sehat

Konsumsi suplemen sangat dianjurkan bagi orang yang pola makannya tak teratur dan hidup di tengah tengah polutan. Asap rokok, asap knalpot, pancaran sinar matahari beberapa sumber polutan yang hampir setiap saat mudah ditemui.

Polutan itu memicu radikal bebas dan akhirnya mengundang penyakit degeneratif seperti kanker. Antioksidan sangat diperlukan untuk menangkalnya. Selain itu suplemen juga melengkapi kekurangan nutrisi karena tidak berimbangnya pola makan.

Dokter yang berpraktek di poliklinik Geologi dan Sumber Daya Mineral itu tak sebatas menyarankan saja, tapi juga melakukannya. Sejak 2001, wanita dengan kesibukan ekstra itu rutin mengkonsumsi suplemen.

Suplemen dengan kandungan kalsium tinggi rutin ia konsumsi setiap hari Kebutuhan kalsium untuk dewasa adalah 1.200 mg. Orang Indonesia rata-rata hanya mengkonsumsi 380 mg per hari Jika konsumsi kalsium kurang dalam jangka panjang bisa mempercepat keropos tulang.

Alam Telah Menyediakan Vitamin Dan Nutrisi Alami

Sebenarnya suplemen tidak harus dikonsumsi. Kebutuhan vitamin dan nutrisi didapatkan dari bahan makanan yang sehari-hari dikonsumsi memadai Dengan pola hidup sehat, istirahat cukup gizi seimbang, dan olahraga tidak perlu tambahan nutrisi. Tubuh mengolah sendiri makanan menjadi vitamin dan mineral yang jumlahnya sesuai kebutuhan.

Terkecuali bagi mereka yang kondisinya sedang lemah atau sakit. Kondisi ini membuat metabolisme terganggu sehinggi perlu tambahan vitamin yang siap serap Suplemen biasanya mengandung nutrisi dan vitamin yang siap serap.

Efek negatif suplemen makanan biasanya karena konsumsi tidak sesuai kebutuhan sehingga menyebabkan kelebihan vitamin. Terutama pada konsumsi suplemen dengan kandungan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.

Keracunan vitamin D misalnya, menyebabkan tingginya kadar kalsium darah sehingga berbahaya bagi arteri di hati dan paru-paru. Gejala keracunan vitamin D antara lain pusing,hilang nafsu makan, lemas, dan dahaga berlebihan.

Prinsip Pola Hidup Sehat

Suplemen tak harus dikonsumsi jika pola hidup sehat dijalankan. Makan makanan seimbang salah satu cara hidup sehat. Namun, bukan hal gampang untuk mengetahui makanan yang masuk ke tubuh kita sudah seimbang atau belum.

Untuk mendapat kelengkapan gizi baik karbohidrat, protein, vitamin dan mineral butuh makanan beragam. Misalnya dalam sehari tak hanya mengkonsumsi satu jenis sayur atau buah saja, melainkan beragam.

Jika tiba-tiba kita mengalami gangguan seperti mudah lelah, kurang konsentrasi dan tidak bergairah, itu salah satu indikasi kekurangan nutrisi. Bobot tubuh yang tidak stabil juga menandakan tak seimbangnya enegi yang masuk dan keluar. Di saat itulah diperlukan tambahan nutrisi misalnya dengan suplemen.

Meski begitu, konsumsi suplemen tak bisa sembarangan. Dokter dari rumah sakit Royal Taruma Jakarta itu menyayangkan perilaku orang yang mengkonsumsi suplemen karena ikut-ikutan.

Konsumsi Suplemen Makanan Tambahan terkadang juga bisa menyebabkan kekurangan vitamin tertentu jika hanya menyandarkan pada satu jenis kandungan tertentu saja. Dampak lain yang harus diantisipasi, jika dosis melebihi aturan maka akan terjadi ketergantungan dosis tinggi.

Suplemen yang perlu dikonsumsi tubuh adalah umumnya kalsium, vitamin C dan B kompleks. Vitamin C dan B kompleks sangat diperlukan dalam produksi energi untuk aktivitas sehari-hari. Bagi penganut vegetarian diperlukan tambahan nutrisi terutama B6, zinc, besi, dan B12 karena vitamin dan mineral tersebut bersumber dari hewan.

Banyak cara menuju sehat seperti cukup olahraga dan istirahat. suplemen makanan tambahan bisa jadi pilihan untuk menunjang kesehatan, asal hati-hati memilih dan mengkonsumsinya. Namun, bukan berarti pola hidup sehat diabaikan. "Pola hidup SEHAT dengan Seimbang gizi, Enyahkan rokok, Hindari stres, Awasi tekanan darah dan Tertatur olahraga,” kata dr Ekky mengutip prinsip pola hidup sehat.