Pencegahan Gejala dbd Dan Demam Dengue Pada Orang Dewasa Dan Anak Anak

Anton avatar
  • Anton
  • 3 min read

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di Indonesia, DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2023, terdapat sekitar 114.720 kasus DBD dengan 894 kematian. Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan DBD.

Penyebab dan Faktor Risiko

nyamuk aides aigepti
  1. Virus DengueDBD disebabkan oleh empat serotipe virus dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4). Infeksi oleh satu serotipe memberikan kekebalan seumur hidup terhadap serotipe tersebut, namun hanya perlindungan sementara terhadap serotipe lainnya.

  2. Vektor Penular: Nyamuk Aedes aegypti

    • Ciri-ciri: Ukuran kecil, hitam dengan belang-belang putih

    • Habitat: Berkembang biak di air yang tergenang bersih

    • Waktu aktif: Pagi hari (pukul 08.00-10.00) dan sore hari (pukul 15.00-17.00)

  3. Faktor Risiko

    • Tinggal atau bepergian ke daerah tropis dan subtropis

    • Memiliki riwayat infeksi virus dengue sebelumnya

    • Usia (anak-anak dan lansia lebih berisiko)

    • Sistem kekebalan tubuh yang lemah

    • Kondisi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk

Gejala dan Fase Penyakit

  1. Masa InkubasiVirus berkembang dalam tubuh selama 3-14 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi.

  2. Fase Demam (Hari 1-3)

    • Demam tinggi mendadak (39-40°C)

    • Sakit kepala parah

    • Nyeri di belakang mata

    • Nyeri otot dan sendi (arthralgia)

    • Mual dan muntah

    • Ruam kulit (mungkin muncul)

  3. Fase Kritis (Hari 4-7)

    • Suhu tubuh turun tiba-tiba

    • Risiko tinggi terjadinya kebocoran plasma dan syok

    • Gejala pendarahan:

      • Petekie (bintik merah di kulit)

      • Perdarahan gusi

      • Mimisan

      • Hematoma (memar yang mudah terjadi)

  4. Fase Pemulihan (Setelah Hari 7)

    • Perbaikan kondisi umum

    • Nafsu makan kembali

    • Stabilisasi tanda vital

Diagnosis

  1. Pemeriksaan Fisik

    • Tanda-tanda dehidrasi

    • Tanda-tanda syok (tekanan darah rendah, denyut nadi cepat)

    • Pemeriksaan ruam kulit dan tanda pendarahan

  2. b. Tes Serologic. Polymerase Chain Reaction (PCR)Untuk mendeteksi dan mengidentifikasi serotipe virus

    • Penurunan trombosit (<100.000/mm³)

    • Peningkatan hematokrit (>20% dari nilai normal)

    • NS1 antigen (positif pada hari 1-5 infeksi)

    • IgM dan IgG antibodi (positif setelah hari ke-5)

  3. Pencitraan

    • USG abdomen (untuk mendeteksi kebocoran plasma)

    • Rontgen dada (jika dicurigai ada efusi pleura)

Pengobatan

Tidak ada pengobatan spesifik untuk DBD. Penanganan berfokus pada:

  1. Manajemen Cairan

    • Rehidrasi oral untuk kasus ringan

    • Terapi cairan intravena untuk kasus sedang-berat

  2. Penanganan Gejala

    • Antipiretik (parasetamol) untuk demam

    • Hindari obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) karena risiko pendarahan

  3. Pemantauan Ketat

    • Tanda vital setiap 1-2 jam selama fase kritis

    • Pemeriksaan hematokrit dan trombosit berkala

  4. Penanganan Komplikasi

    • Transfusi trombosit jika terjadi pendarahan aktif

    • Penanganan syok dengan resusitasi cairan agresif

  5. Perawatan Suportif

    • Istirahat total

    • Nutrisi adekuat

Pencegahan

  1. b. Fogging (pengasapan) untuk mengendalikan nyamuk dewasa

    • Menguras tempat penampungan air secara rutin

    • Menutup rapat wadah air

    • Mengubur atau membuang barang bekas yang dapat menampung air

    • Plus: menaburkan bubuk larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, dll.

  2. Perlindungan Diri

    • Gunakan lotion anti nyamuk

    • Pakai pakaian lengan panjang dan celana panjang

    • Pasang kelambu saat tidur

    • Pasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah

  3. Partisipasi Masyarakat

    • Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

    • Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (Juru Pemantau Jentik)

  4. Vaksinasi Vaksin dengue (Dengvaxia) tersedia di beberapa negara, namun penggunaannya terbatas dan harus dikonsultasikan dengan dokter.

Komplikasi

  1. Sindrom Syok Dengue (DSS)

    • Tekanan darah sangat rendah

    • Denyut nadi lemah

    • Kulit dingin dan lembab

  2. Pendarahan Hebat

    • Pendarahan gastrointestinal

    • Pendarahan intrakranial

  3. Kerusakan Organ

    • Gagal hati akut

    • Miokarditis (peradangan otot jantung)

    • Ensefalopati (gangguan fungsi otak)

Kapan Harus ke Dokter

Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami:

  • Demam tinggi yang berlangsung lebih dari 2 hari

  • Nyeri perut yang parah

  • Muntah terus-menerus

  • Tanda-tanda pendarahan (gusi berdarah, mimisan, memar mudah)

  • Lemas atau pusing yang berlebihan

  • Suhu tubuh turun tiba-tiba disertai keringat dingin

Penutup

DBD adalah penyakit serius yang memerlukan perhatian dan tindakan cepat. Pemahaman yang baik tentang gejala, pencegahan, dan kapan harus mencari bantuan medis sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi serius dan kematian. Pencegahan melalui pengendalian vektor dan perlindungan diri tetap menjadi kunci utama dalam mengurangi beban penyakit ini di masyarakat.

Untuk informasi lebih lanjut atau jika Anda mencurigai gejala DBD, segera hubungi puskesmas atau rumah sakit terdekat, atau kunjungi situs resmi Kementerian Kesehatan RI.

Komentar Pembaca

Suara Anda

Anton

Penulis : Anton

Anton adalah penulis berpengalaman yang antusias dalam berbagai topik, mulai dari teknologi, pengembangan diri, gaya hidup, hingga hiburan. Dengan tujuan untuk menginspirasi dan memberikan wawasan, Anton selalu menghadirkan konten yang informatif dan menarik.

Jelajahi Topik Ini Lebih Lanjut