Manfaat chlorella sebagai aditif untuk pakan unggas

Anton avatar
  • Anton
  • 5 min read
Chlorella sp

Selama puluhan tahun, antibiotik digunakan sebagai aditif pakan (feed additive) untuk memicu pertumbuhan (growth promoters) pada ternak unggas. Namun, dalam perjalanan waktu, disinyalir penggunaan AGPs menimbulkan berbagai efek negatif terhadap konsumen yang mengonsumsi produk ternak. Salah satunya adalah perpindahan bakteri resisten yang bersifat patogen dari ternak ke manusia. Chlorella vulgaris mengandung klorofil dalam konsentrasi tinggi dibandingkan Spirulina atau lucerne.

Dalam pencarian alternatif antibiotik, berbagai bahan dicoba, namun banyak yang belum menunjukkan konsistensi yang mantap. Asam-asam organik (organic acids) misalnya, diketahui dapat mereduksi komponen-komponen toksik yang dihasilkan oleh bakteri.

Chlorella pyrenoidosa adalah sejenis ganggang air tawar yang juga dikenal sebagai rumput laut. Chlorella sp digunakan secara umum baik sebagai makanan maupun obat-obatan. Chlorella termasuk golongan ganggang air tawar hijau dengan sel tunggal. Ada sekitar 30 spesies chlorella yang berbeda, tetapi dua yang paling sering digunakan dalam penelitian adalah Chlorella vulgaris dan Chlorella pyrenoidosa.

Protein yang dihasilkan chlorella antara lain protein, lipid, karbohidrat, serat, klorofil, vitamin, dan mineral semuanya berlimpah di Chlorella pyrenoidosa. Mayoritas Chlorella vulgaris yang tersedia di Amerika Serikat ditanam di Jepang atau Taiwan. Ekstrak Chlorella sp biasanya berbentuk pil dan ekstrak cair.

Manfaat Ganggang

Chlorella sp banyak digunakan sebagai aditif untuk mencegah kekurangan zat besi pada wanita hamil. Chlorella vulgaris juga digunakan untuk mengobati depresi, kram menstruasi, fibromyalgia, kolesterol tinggi, dan berbagai penyakit lainnya, meskipun banyak dari klaim ini tidak memiliki dukungan ilmiah yang kuat. Ganggang hijau ini juga banyak digunakan sebagai bahan bakar biodiesel selain sebagai suplemen nutrisi.

Kandungan Nutrisi

Beberapa orang menjuluki Chlorella vulgaris sebagai “makanan super” karena kandungan nutrisinya yang luar biasa. Meskipun kandungan nutrisi spesifik bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbuhan, spesies yang digunakan, dan pemrosesan suplemen, secara umum spesies ganggang hijau ini terbukti mengandung sejumlah nutrisi penting:

*Protein: Chlorella memiliki 50-60% protein. Ganggang air ini juga merupakan sumber protein lengkap, yang berarti memiliki sembilan asam amino esensial. *Beberapa kultivar Chlorella mungkin juga mengandung vitamin B12, meskipun penelitian tambahan diperlukan. *Chlorella vulgaris bisa menjadi sumber yang kaya zat besi dan vitamin C. Tergantung pada suplemen, Anda bisa mendapatkan 6-40% dari kebutuhan harian Anda. Ini juga tinggi vitamin C, yang membantu penyerapan zat besi. *Antioksidan: Sel hijau kecil ini mengandung berbagai macam antioksidan. *Vitamin dan mineral lain yang ditemukan di Chlorella vulgaris termasuk magnesium, seng, tembaga, kalium, kalsium, asam folat, dan vitamin B lainnya dalam kadar sedang. *Seperti ganggang lainnya, Chlorella vulgaris juga mengandung asam lemak omega-3. 100 mg omega-3 ditemukan hanya dalam 3 gram Chlorella vulgaris. *Chlorella vulgaris bisa menjadi sumber serat yang baik bila dikonsumsi dalam jumlah tinggi. Sebagian besar suplemen, di sisi lain, bahkan tidak mengandung 1 gram serat per dosis.

Zat Aditif untuk Pakan Unggas

Penggunaan Chlorella sebagai aditif pakan unggas dapat dilakukan dengan mengubah morfologi dinding usus sehingga menghalangi kolonisasi dari bakteri-bakteri patogen. Namun demikian, penggunaan asam organik dapat menimbulkan problem-problem korosi, keamanan pekerja, stabilitas vitamin pada premiks, dan stabilitas dari pakan.

Para peneliti kemudian melirik bahan-bahan alami yang tersedia di alam. Alga mikro yang dapat berkembang dengan pesat (bisa dipanen hanya dalam waktu seminggu sejak dikultivasi) mendapat perhatian untuk diteliti dan digunakan dalam pakan ternak lantaran memiliki banyak keunggulan.

Alga mikro adalah tanaman yang bersel tunggal (single cell) dan dapat tumbuh dengan baik di perairan air tawar maupun di laut. Contohnya adalah ganggang air. Tumbuhan renik ini dapat tumbuh 10-20 kali lebih cepat dari tanaman tingkat tinggi. Selain merupakan sumber nutrisi, kultivasi alga mikro ini juga sangat ramah lingkungan. Di tempat tumbuhnya, diketahui bahwa alga mikro ini dapat mengurangi pencemaran atau polusi air, misalnya akibat pembuangan air limbah industri. Tercatat, alga mikro terdiri dari setidaknya kurang lebih 3.000 spesies.

Tanaman super kecil ini (berukuran 2-10 mikrometer atau setara dengan partikel debu) menyimpan potensi sebagai aditif pakan ternak untuk berbagai jenis ternak.

sapi yang gemuk

Bukan Penemuan Baru

Penggunaan Chlorella pyrenoidosa bukanlah “barang baru” di dunia ilmu nutrisi ternak. Pada tahun 1924, ilmuwan dari Jerman, Garder dan Ultsh, telah mencoba memanfaatkan ganggang hijau untuk imbuhan pakan ternak domba. Pada tahun 1961, Nakamura, seorang ilmuwan dari Jepang, juga menggunakan ganggang hijau ini sebagai aditif pakan untuk berbagai jenis hewan.

Nakamura juga mencoba berbagai bentuk pemberiannya. Diketahui bahwa ganggang air hijau yang diberikan dalam bentuk pasta lebih mudah dicerna dibandingkan dalam bentuk serbuk. Dalam takaran atau dosis tertentu, pemberian Chlorella vulgaris mampu meningkatkan performa ternak.

Akhirnya, Nakamura membuat semacam standar untuk takaran pemberiannya. Misalnya, takaran ganggang air tawar tersebut dalam bentuk pasta, untuk unggas diberikan 20 gram per ekor, untuk kambing diberikan 1.5 kg per ekor dan untuk pakan ternak sapi diberikan 2 sampai 3 kg per ekor. Sedangkan dalam bentuk bubuk atau powder harus diberikan lebih dari 5% dari diet harian. Chlorella pyrenoidosa dalam bentuk pasta memberikan pertambahan berat badan dua kali lipat dibandingkan dalam bentuk serbuk.

Mampu Meningkatkan Bobot Ternak

Penambahan ganggang air tawar ini pada makan ayam petelur pun ternyata dapat meningkatkan kualitas telur tetas. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dharmayanti memperlihatkan bahwa pemberian Chlorella sp dalam pakan dengan konsentrasi 0.05 sampai 0.15% mampu meningkatkan pertambahan berat badan, meningkatkan tampilan dan komposisi karkas, serta efisiensi nilai ekonomis pemeliharaan ayam kampung dan broiler. Hal ini tidak terlepas dari peran fisiologis Chlorella sp yang mampu meningkatkan biomorfometri usus halus ayam yang meliputi panjang, berat absolut, dan lainnya.

Komentar Pembaca

Suara Anda

Anton

Penulis : Anton

Anton adalah penulis berpengalaman yang antusias dalam berbagai topik, mulai dari teknologi, pengembangan diri, gaya hidup, hingga hiburan. Dengan tujuan untuk menginspirasi dan memberikan wawasan, Anton selalu menghadirkan konten yang informatif dan menarik.

Jelajahi Topik Ini Lebih Lanjut